Selasa, 25 September 2012

Diguyur Hujan, Gowes Tetap Jalan

Mendung menghiasi langit pagi itu. Pertanda hujan akan segera turun. Meski disambut cuaca yang tampak kurang bersahabat, itu tak sertamerta menggentarkan semangat ribuan pecinta sepeda untuk bergowesria mengitari Kota Minyak, Balikpapan.


Kapolda Kaltim dan Wali Kota Balikpapan mengangkat bendera start
Minggu pukul 06.00 Wita akhir pekan Juni 2012. Pagi itu peserta sudah memadati Lapangan Merdeka. Selain dari Balikpapan, peserta juga datang dari Kabupaten Penajam Paser Utara, Tanah Grogot, kota Samarinda, Tenggarong, Bontang, dan Sangatta. 

Tampak sebagian dari mereka adalah komunitas penggiat sepeda. Itu bisa dilihat dari kesamaan kostum kebanggaan yang dikenakan. Namun peserta gowes berbagai usia kali ini lebih didominasi perorangan. Peserta diperkirakan mencapai sepuluh ribu. Ada ratusan hadiah disiapkan.

Blue Bike Community selalu aktif di barisan terdepan
Karena event ini garapan Polda Kaltim, maka tak perlu heran bila sebagian peserta juga dari keluarga besar polisi. Bahkan sejumlah perwira polisi dari berbagai daerah di Kaltim kabarnya diwajibkan berpartisipasi dalam kegiatan akbar ini. Itu termasuk Polwan.

Kegiatan funbike kali ini ada dua rute. Yaitu rute pendek dan rute panjang. Rute pendek dimulai dari Lapangan Merdeka, melintasi sepanjang jalan Jenderal Sudirman, kemudian berbalik arah kembali di depan Mapolresta Balikpapan, dan langsung menuju garis finish di Lapangan Merdeka. Penggowes anak-anak dan wanita banyak mengambil rute ini. 

Sedangkan rute panjang mulai dari Lapangan Merdeka, menelusuri jalan Jenderal Sudirman, ke arah kiri jalan Ahmad Yani (Gunung Sari), ke bundaran Muara Rapak, lantas ke arah Karang Anyar, dan kemudian menuju Jl Yos Sudarso (Jl Minyak) untuk menuju finish di Lapangan Merdeka. Tak sedikit peserta mengambil rute panjang. Saya termasuk yang memilih rute ini.
Banyak juga yang mengambil rute pendek
Awalnya sempat tergoda untuk mengambil rute pendek. 
Pertimbangannya, mendung di langit semakin gelap. Khawatir hujan deras akan turun, maka basahlah tubuh ini sebelum mencapai garis finish. Hujan ini yang paling saya hindari, karena punya pengalaman gowes saat hujan berdampak buruk buat kesehatan.

Peserta rute pendek dan rute panjang dipisahkan, meskipun start dimulai bersama-sama. Sekitar pukul 07.00 Wita bendera start diangkat oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Bambang Widaryatmo dan Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi SE.

Ini rute panjang
Sangat sulit memacu sepeda saat start. Pasalnya, ribuan peserta tumplek blek. Tak ada celah untuk saling mendahului. Iring-iringan ribuan peserta yang mengular ini berjalan lambat hingga tiga kilometer. Saat itu ada kekhawatiran saya, hujan akan keburu tumpah ke bumi sebelum sampai di garis finish.

Sebagian besar peserta berjalan lambat dan sedang. Namun saya memacu lebih cepat, seperti juga beberapa peserta lainnya. Ini bukan sok hebat lho, tapi lantaran dihantui langit yang makin gelap. Kekhawatiran hujan segera turun kian kuat. Sejumlah iring-iringan komunitas gowes pun saya lewati. Ini kelihatan rada aneh. Pesepeda lain berjalan santai, sementara saya memacu sepeda lebih cepat. Seperti kebelet saja.

Club BMX yang menyita perhatian
Dan benar, sesampai di garis finish hujan nyaris mengguyur. Sementara iring-iringan peserta gowes masih panjang di belakang, hujan akhirnya benar-benar tumpah. Saya berteduh di tenda dekat panggung hiburan acara tersebut. Hujan kali ini benar-benar tak bersahabat. Sangat deras, diwarnai tiupan angin yang kencang. Tak sedikit peserta yang basah kuyup, bahkan ada yang tak dapat tempat berteduh. Basah-basahan.

Unik, kambing hadiah gowes
Meski begitu, kegembiraan para pegowes tak lantas luntur. Ratusan hadiah tetap saja dibagi. Ada 10 unit motor, empat puluh sepeda gunung dan ratusan alat elektronik melengkapi kemeriahan funbike dalam rangka HUT Bhayangkara ke-66 tahun tersebut. Ada juga hadiah unik, yaitu kambing.
Sesampai di garis finish peserta disuguhi hiburan musik, atraksi komunitas sepeda BMX, dan tontonan ketangkasan anjing-anjing terlatih dari Unit Satwa K-9 Polda Kaltim. Hewan berpenciuman tanjam ini menyita perhatian penonton dengan aktraksi memikat, seperti melewati lingkaran api.
Banyak peserta menunggu setia pencabutan door prize, meski baju yang dikenakan dibiarkan basah hingga akhirnya kering di badan. (*)