Gowes Tour de
Malsin 2015 Etape 1
Goweser menyelesaikan Etape 1 di Putra Jaya. |
MENGINGAT Tour de Malsin
2015 dominasi rute yang ditempuh adalah on the road, maka bubuhan RGC yang ambil bagian di even tersebut dua pekan sebelumnya
sudah mempersiapkan diri. Seperti latihan
endurance dengan mencopot ban yang biasa digunakan untuk jalur off road diganti menjadi ban khusus on road alias beraspal.
Di Bandara Sepinggan sebelum bertolak ke Malaysia. |
Sebagian
besar peserta tur kali ini memang menggunakan sepeda mountain bike (MTB) dengan lebar ban 1.25 hingga 1.50 inch.
Di pesawat Garuda menuju Jakarta. |
Kamis,
14 Mei 2015 pukul 09.00 Wita rombongan tur sudah berkumpul di Bandara Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Jumlah peserta ada 23 goweser. Mereka
membawa sepeda kesayangan masing-masing. Menumpang pesawat air bus Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA565, take off pukul 10.25 Wita menuju
Jakarta.
Ambil bagasi di bandara Kuala Lumpur. |
Sore
sekira pukul 17.35 rombongan masih sibuk dengan urusan keimigrasian di Kuala
Lumpur International Airport (KLIA). Selepas petang bus Rakyat Travel yang kami
tumpangi meluncur mulus ke Restoran Minmax, Darby Park, Jalan Binjai. Lokasinya
tak jauh dari menara kembar Petronas yang menjadi ikon Malaysia. Perut yang
sudah keroncongan disambut hangat sup asparagus, berselang kemudian santapan
menu oriental tersaji di atas roundtable.
Suguhan makan malam yang nikmat dan
mengundang selera sungguh pas di lidah para goweser.
Makan
malam di Minmax Kuala Lumpur |
Jumat
pagi (15/5) pukul 05.00 waktu setempat morning
call berkali berdering, menghentak istirahat kami. Persis satu jam kemudian
para sahabat goweser sudah menyantap sarapan pagi bergizi di restoran Ibis.
Kami pun sudah siap dengan perlengkapan bersepeda, serta mengenakan jersey cantik
garapan Luwai Garment berdasar kuning. Ada dua jersey kami kenakan selama tur
dengan warna berbeda.
Merakit sepeda masing-masing |
Lalu
di punggung belakang ada kalimat ‘’We Love Balikpapan’’. Tulisan ini bermaksud
untuk mempromosikan Balikpapan sebagai kota paling dicintai di dunia versi WWF.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan General Manager Garuda Indonesia Area
Balikpapan Joseph A Saul pun bersepeda menyambut ketibaan rombongan Tour de
Malsin 2015 ini di Singapura.
Satu
unit lead car, dua marshall sudah stand by di parkiran hotel untuk memandu rombongan menjajaki Etape
1, yaitu menuju Putra Jaya yang kesohor sebagai pusat administrasi Malaysia.
Jarak tempuh hanya sekira 30an Km dari Kuala Lumpur. Coach captain Yahya dan sweeper
Hadi Hussien pun siap meluncur dengan motor besarnya.
Pagi
itu langit cerah. Sinar matahari masih malu-malu. Para goweser sudah tak sabar
melesatkan sepeda. Setelah berdoa, iring-iringan turing pun berselancar di
jalan beraspal menuju Putra Jaya dengan kecepatan rata-rata 20 Km per jam. Meski
sempat terpisah dua kelompok lantaran irama memancal yang berbeda, rombongan
kembali re-group di sejumlah titik. Leader
RGC Prihandoyo beberapa kali mengingatkan agar rombongan tak terpisah
dengan menakar kecepatan bersepeda.
Kepadatan
arus lalu lintas di Kuala Lumpur membuat goweser yang tergabung di Rabu Gowes
Community ini jadi sedikit kagok. Apalagi kendaraan berbadan besar berseliweran
dengan kecepatan tinggi. Pesepeda butuh konsentrasi dan ekstra hati-hati,
seperti itu pula yang diingatkan oleh pemandu jalan.
Memang
tak ada pilihan rute lain yang lebih aman untuk menuju Putra Jaya, kecuali tetap
meniti jalan besar itu. Pun tak ada jalur khusus untuk pesepeda, padahal arus
lalu lintas di sana satu jalur. Karenanya, kami sedikit kurang bebas melantas di
jalan padat kendaraan ini.
Penutup wajah untuk menghindari debu |
Tujuan
akhir Etape 1 ini adalah Putra Square yang terkenal itu. Taman dengan bangunan
masjid megah ini menjadi simbol kebanggaan aspirasi Malaysia menjadi negara
maju. Semua goweser berhasil menyelesaikan Etape 1 dengan gembira, meskipun peluh
mulai membasahi badan.
Wajarlah,
sebab pagi itu kami sudah bermandi sinar surya yang mulai menembus jersey
jelang iring-iringan tiba di taman indah tersebut.
Rehat
sejenak sembari menenggak bekal minum, para goweser kompak berfoto bareng. Ada
juga yang jepret sana jepret sini sembari
ber-selfi-ria dengan kamera smarphone
masing-masing.
Sebelum
melanjutkan Etape 2, gowesist Sugiarti mendapat masalah. Ban sepedanya bocor!
Sudah dioprek-oprek untuk diganti tapi tak berhasil. Ternyata pentil ban
cadangan berbeda dengan ujung pompa. Ya sudahlah. Jalan keluarnya adalah ganti
sepeda. Beres. (*)