Minggu, 14 Juni 2015

Peluh di Putra Jaya

Gowes Tour de Malsin 2015 Etape 1 


Goweser menyelesaikan  Etape 1 di Putra Jaya.
Banyak pengalaman bisa dipetik para pegiat sepeda dari Rabu Gowes Community (RGC) Kaltim Post ketika menjajal Tour de Malsin 2015 kerjasama dengan Garuda Indonesia. Perjalanan gowes lintas dua negara dari Kuala Lumpur ke Singapura selama empat hari (14-17 Mei) itu meski terasa berat, namun tetap saja sarat ceria.

MENGINGAT Tour de Malsin 2015 dominasi  rute yang ditempuh adalah on the road, maka bubuhan RGC yang ambil bagian di even tersebut dua pekan sebelumnya sudah mempersiapkan diri. Seperti latihan endurance dengan mencopot ban yang biasa digunakan untuk jalur off road diganti menjadi ban khusus on road alias beraspal.

 Di Bandara Sepinggan sebelum bertolak ke Malaysia.
Maklum, RGC sejauh ini lebih akrab dengan trek alam bebas. Cross training saban Minggu pagi itu selalu mengambil titik awal parkiran ACE Hardware Jl Sudirman Balikpapan, lalu gowes on road menuju Jl Mulawarman, Gunung Tembak. Pulang pergi sekira 50an Km.
Sebagian besar peserta tur kali ini memang menggunakan sepeda mountain bike (MTB) dengan lebar ban 1.25 hingga 1.50 inch.

Di pesawat Garuda menuju Jakarta.
Sedangkan rim atau velg mayoritas ukuran 26 inch. Selebihnya dengan rim berdiameter 27,5 inch dan 700 mm untuk roadbike. Ada tiga goweser menunggang roadbike sesuai peruntukannya pada Tour de Malsin. Rute yang dipatok untuk tur ini adalah; Kuala Lumpur-Malaka-Johor Bahru-Singapura.

Kamis, 14 Mei 2015 pukul 09.00 Wita rombongan tur sudah berkumpul di Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Jumlah peserta ada 23 goweser. Mereka membawa sepeda kesayangan masing-masing. Menumpang pesawat air bus Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA565, take off pukul 10.25 Wita menuju Jakarta.

Ambil bagasi  di bandara Kuala Lumpur.
Kemudian melanjutkan penerbangan ke Kuala Lumpur pukul 13.50 WIB dengan pesawat Boeing 737-800 nomor penerbangan GA816.

Sore sekira pukul 17.35 rombongan masih sibuk dengan urusan keimigrasian di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Selepas petang bus Rakyat Travel yang kami tumpangi meluncur mulus ke Restoran Minmax, Darby Park, Jalan Binjai. Lokasinya tak jauh dari menara kembar Petronas yang menjadi ikon Malaysia. Perut yang sudah keroncongan disambut hangat sup asparagus, berselang kemudian santapan menu oriental tersaji di atas roundtable. Suguhan makan malam yang nikmat dan  mengundang selera sungguh pas di lidah para goweser.

Makan malam di Minmax Kuala Lumpur
Sebelum menuju hotel, kami sempat menyapa twin tower Petronas dengan kamera. Lalu, hanya butuh beberapa menit rombongan tur sudah tiba di lobby Hotel Ibis Styles di Jalan Metro Pudu 2, Fraser Business Park. Hotel bintang tiga memiliki 500 kamar ini hanya 10 menit dari pusat kota. Jaraknya 79 Km dari bandara Kuala Lumpur. Setelah loading barang dan mendapat kunci kamar, kami langsung sibuk “atraksi” merakit sepeda masing-masing di teras hotel. Para goweser ini sangat terampil. Tak butuh waktu lama sepeda sudah siap pakai. “Setelah pulang dari Malaysia, kayaknya semua bisa buka bengkel sepeda di Balikpapan,” canda Supriyanto, goweser yang juga owner Grafity Collection Balikpapan.
Dekat menara Petronas sebelum ke hotel.

Jumat pagi (15/5) pukul 05.00 waktu setempat morning call berkali berdering, menghentak istirahat kami. Persis satu jam kemudian para sahabat goweser sudah menyantap sarapan pagi bergizi di restoran Ibis. Kami pun sudah siap dengan perlengkapan bersepeda, serta mengenakan jersey cantik garapan Luwai Garment berdasar kuning. Ada dua jersey kami kenakan selama tur dengan warna berbeda.

Merakit sepeda masing-masing
Di bagian depan dan belakang jersey ada tulisan besar Accor Hotels.Com, serta logo Garuda Indonesia, Kaltim Post dan Luwai Garment di dada depan. Sedangkan di lengan kanan gambar bendera Merah Putih, dan kiri logo Pemkot Balikpapan.

Lalu di punggung belakang ada kalimat ‘’We Love Balikpapan’’. Tulisan ini bermaksud untuk mempromosikan Balikpapan sebagai kota paling dicintai di dunia versi WWF. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan General Manager Garuda Indonesia Area Balikpapan Joseph A Saul pun bersepeda menyambut ketibaan rombongan Tour de Malsin 2015 ini di Singapura.


Siap-siap gowes dari Hotel Ibis Styles Kuala Lumpur 
PUTRA JAYA
Satu unit lead car, dua marshall sudah stand by di parkiran hotel untuk memandu rombongan menjajaki Etape 1, yaitu menuju Putra Jaya yang kesohor sebagai pusat administrasi Malaysia. Jarak tempuh hanya sekira 30an Km dari Kuala Lumpur. Coach captain Yahya dan sweeper Hadi Hussien pun siap meluncur dengan motor besarnya.

Pagi itu langit cerah. Sinar matahari masih malu-malu. Para goweser sudah tak sabar melesatkan sepeda. Setelah berdoa, iring-iringan turing pun berselancar di jalan beraspal menuju Putra Jaya dengan kecepatan rata-rata 20 Km per jam. Meski sempat terpisah dua kelompok lantaran irama memancal yang berbeda, rombongan kembali re-group di sejumlah titik. Leader RGC Prihandoyo beberapa kali mengingatkan agar rombongan tak terpisah dengan menakar kecepatan bersepeda.

Pagi cerah mendukung semangat goweser
Kepadatan arus lalu lintas di Kuala Lumpur membuat goweser yang tergabung di Rabu Gowes Community ini jadi sedikit kagok. Apalagi kendaraan berbadan besar berseliweran dengan kecepatan tinggi. Pesepeda butuh konsentrasi dan ekstra hati-hati, seperti itu pula yang diingatkan oleh pemandu jalan.

Memang tak ada pilihan rute lain yang lebih aman untuk menuju Putra Jaya, kecuali tetap meniti jalan besar itu. Pun tak ada jalur khusus untuk pesepeda, padahal arus lalu lintas di sana satu jalur. Karenanya, kami sedikit kurang bebas melantas di jalan padat kendaraan ini.
Penutup wajah untuk menghindari debu 

Tujuan akhir Etape 1 ini adalah Putra Square yang terkenal itu. Taman dengan bangunan masjid megah ini menjadi simbol kebanggaan aspirasi Malaysia menjadi negara maju. Semua goweser berhasil menyelesaikan Etape 1 dengan gembira, meskipun peluh mulai membasahi badan.

Wajarlah, sebab pagi itu kami sudah bermandi sinar surya yang mulai menembus jersey jelang iring-iringan tiba di taman indah tersebut.
Rehat sejenak sembari menenggak bekal minum, para goweser kompak berfoto bareng. Ada juga yang jepret sana jepret sini sembari  ber-selfi-ria dengan kamera smarphone masing-masing.

Meski perempuan tak mau kalah 
Sebelum melanjutkan Etape 2, gowesist Sugiarti mendapat masalah. Ban sepedanya bocor! Sudah dioprek-oprek untuk diganti tapi tak berhasil. Ternyata pentil ban cadangan berbeda dengan ujung pompa. Ya sudahlah. Jalan keluarnya adalah ganti sepeda. Beres. (*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar