Senin, 07 April 2014

Menekan Belasan Tanjakan


Start di Rodalink Jl Ruhuy Rahayu Balikpapan
Rabu Gowes Community (RGC) kembali menjajal rute menantang. Bersepeda bareng sesama komunitas prakarsa Kaltim Post ini diikuti sekira 60 goweser dan melahap 12 tanjakan penguras enerji. Giliran Rodalink, Jl Ruhui Rahayu Balikpapan menjadi host acara mingguan tersebut.

CUACA cerah. Namun sinar matahari sore itu agak menyengat. Panasnya menembus jersey. Belum gowes, bubuhan pegiat MTB ini sudah dibalut keringat. Kondisi ini tentu saja baik untuk warming up olahraga sore. Apalagi gowes beramai-ramai yang menyenangkan, lantaran bertemu lagi sesama penggemar sepeda gunung Balikpapan.
Gowes bareng sore menyenangkan
Beberapa komunitas kembali mencatatkan kehadirannya di RGC pekan pertama Maret ini, seperti Bike Bike Saja (BBS), A-Team, Buster Bike, Hobic, Rabu Gowes, Le Grandeur, Permata Bank, Mudhog, Astra Gowes Community (AGC) dan Blue Bike Community (BBC).

Rute yang ditempuh goweser sore itu lumayan panjang. Start pukul 17.00 Wita dari depan toko sepeda Rodalink Jl Ruhuy Rahayu. Ke arah kiri menuju traffic light Perumahan Balikpapan Baru, lalu belok ke kanan Jl MT Haryono. Tanjakan awal yang “wajib” dilewati adalah depan Gedung Raffles, sebelum perumahan Daun Village. Lumayan ngos-ngosan, tapi tak perlu dipaksakan. Ini baru loading awal. 
 
Ancah memimpin tanjakan di Kutai Hills
Selanjutnya tanjakan kedua arah ke perumahan Wika. Hm, ini lebih curam dan panjang. Satu persatu pesepeda melewatinya dengan baik. Tapi sudah ada yang mulai tuntunbike. Lagi-lagi tak masalah.

Saling tunggu, kemudian melanjutkan perjalanan ke kiri gerbang perumahan Wika, hingga menelusuri aspal mendaki dan berkelok menuju lintasan paving block depan cluster Kutai Hills.
Seterusnya adalah tantangan keempat, yaitu tanjakan curam ke arah Jl Indrakilla, yang merupakan pintu masuk kompleks Kutai Hills, Wika. Tak semua penggila MTB ini mulus melewati jalan cor-coran semen itu. Yang terbiasa full speed tentu bukanlah rintangan. 

Tanjakan menikung, gak kuat tuntunbike
 Sesungguhnya dengan kecepatan sedang dan crank medium, jalan meninggi ini dapat dilalui asalkan sabar, kecepatan kayuh disesuaikan  dengan turun naik nafas. Memang tak perlu tergesa-gesa, yang penting sampai ke puncak. Jack Baronet termasuk yang stabil menapaki tanjakan ini. 

Sedangkan goweser dengan tunggangan fullsus agak ekstra menguras tenaga bila melintas pendakian ini.
Setelah mengentaskan tanjakan dasyat itu, iring-iringan penghobi sepeda gunung ini menelusuri Jl Indrakila. Mulai tampak kalau power sebagian goweser mulai kedodoran. Semua berjalan santai sembari  mengatur nafas.
 
 
Menerobos offroad di belakang Uniba
Rute selanjutnya adalah melewati pematang di sekitar sirkuit balap MTB milik BKV. Di setapak single track tersebut goweser harus toleransi dan antre satu persatu. Ini juga untuk menghindari trek licin, khawatir bila terpeleset nyemplung parit. Genjotan pedal pun agak melemah. Konsentrasi dan sangat hati-hati.

Berjalan pelan melewati perumahan warga dan tembus ke Jl AMD, akses menuju Jl Sungai Ampal. Sekira limapuluh meter kemudian sedikit menanjak, menukik ke arah kiri menelusuri setapak agak becek, lantas mencicipi tanjakan lagi ke arah Jl Beler. Di titik ini sebagian besar peserta mulai terlihat kehabisan enerji, lalu “tekun” mendorong sepedanya.
 
Tanjakan menuju kampus Uniba
Perlu rehat sejenak, tapi tak masalah bagi yang masih stabil. Sebab setelah itu jalan menurun sepanjang Beller menuju MT Haryono (Dam), lumayan bisa untuk cooling-down.

Para goweser ini melanjutkan ke trek berikutnya, sekitar perumahan TNI tembus ke Universitas Balikpapan (Uniba) Jl Pupuk Raya. Ada lagi tanjakan menyambut, tapi tetap saja tak mematahkan semangat bubuhan pecandu MTB ini. Malah sebagian pegiat sprint. Oalah edan!

Dari halaman kampus Uniba mereka menggenjot sepeda ke arah perumahan Kantor Pos, Bukit Damai Sentosa, dan tembus kembali ke MT Haryono. Iring-iringan pesepeda ini terasa mulai melambat. Rata-rata kecepatannya 10 Km per jam.

Lewati semak di Sungai Ampal
Hingga di simpangan Jl MT Haryono Dalam, rombongan peserta terbagi dua. Ada yang lurus untuk menikmati tiga tanjakan, yakni depan SPBU, dekat traffic light perempatan Balikpapan Baru, kemudian tanjakan merayap ke Jl Ruhuy Rahayu. Setelah itu berakhir di Rodalink. Rombongan awal ini dipimpin leader RGC Yoyok, Doddy dan Ancah.
Sedangkan rombongan lainnya berada di belakang dipandu Misransyah. Mereka memilih Jl MT Haryono Dalam, kemudian offroad jalan setapak Bete-bete, lantas tembus ke tanjakan “sadis” di belakang Tupperware. Di bukit ini tak sedikit peserta yang kehilangan traksi, lalu drop. Tak punya pilihan. Akhirnya menuntun sepeda masing-masing. Yang masih kuat bertahan silakan melanjutkan kayuhannya. Meski perlahan tapi mulus hingga ke titik finish di Rodalink.
 
Arman dan Anshari jelang finish
“Beberapa goweser sudah kelelahan saat menanjak di samping Tupperware, akhirnya stop gak mau memaksakan,” ujar Bambang Setyono,Direktur Percetakan Duta Manuntung.

Gowes Rabu kali ini lumayan memeras tenaga, sekira 20 Km terlewati. Hampir rata-rata jersey peserta kuyup oleh keringat. Meski begitu, RGC tetap mengasikkan serta menantang. Setibanya peserta disambut dengan minuman hangat, dan kolak pisang. Rasa letih serasa hilang ketika anggota RGC saling diskusi trek perjalan, sembari diwarnai canda.
 
Leader Yoyok masuk keluar kampung
Rabu petang 5 Maret 2014 itu Rodalink juga memberikan diskon hingga 50 persen untuk produk tertentu merek Polygon, seperti jersey, helm dan sarung tangan. Kerabat RGC pun memanfaatkan kesempatan tersebut. GM Le Grandeur Dicke Indrayana termasuk yang tak mau tertinggal belanja dengan kartu member-nya.
 (*)