Jeli membaca peluang. Mungkin kalimat
itu yang pas buat Achmad Subirin, pemilik Borneo Green Biker (BGB). Dengan
modal yang relatif tidak besar, ia bersama istrinya mencoba mengais rezeki
lewat penyewaan sepeda di arena Car Free Day, Lapangan Merdeka Balikpapan.
Pendapatannya lumayan buat nambah belanja dapur.
Peluang penyewaan sepeda di CFD |
Pagi-pagi
sekali saban hari Minggu Achmad Subirin sudah sibuk dengan sejumlah sepedanya.
Ia tampak tekun, menyusun dan memajang sepeda-sepedanya di arena Car Free Day (CFD), yaitu arena bebas
kendaraan bermotor. Lokasinya persis di ujung Jalan Sport, Lapangan Merdeka
Balikpapan. Kemudian ia memasang standing
banner promosi, dan membentang spanduk bertuliskan: Disewakan. Spanduk ini diikat
memanjang di sepeda. Ia dibantu adik-adik dan keluarga lainnya.
Penyewaan sepeda
ini bukan pekerjaan utama Subirin. Sejatinya ia adalah seorang pekerja lokasi
di lingkungan migas, dengan pola kerja dua minggu di lokasi dan satu minggu off. Bila libur ia manfaatkan untuk
menggelar penyewaan sepeda. Dan bila ia sedang bekerja ke lokasi, usaha jasa
ini dipercayakan kepada adik-adiknya. Namun untuk urusan keuangan dan pencatatan, tetap dihandel
sang istri.
Mengisi waktu libur |
Ia
mengamati, selama ini di arena CFD banyak sekali warga berolahraga dengan
sepeda santai. Dan ini peluang untuk membuka penyewaan sepeda. Berawal modal Rp
12 juta, ia memesan sepeda tandem sebanyak lima unit di Yogyakarta. ‘’Saya
pesan dan desain sendiri. Bahan yang digunakan juga besi yang kuat, konstruksinya
kokoh. Sengaja dibuat seperti itu karena untuk disewakan,’’ katanya. Bobot sepeda
custom jenis tandem ini sekitar 25
kilogram.
Selain
sepeda tandem untuk berboncengan, ada juga sepeda single yang disewakan. Yang single
ini sepeda pabrikan dengan berbagai merek. Ada dua jenis, mountain bike (MTB) dan jenis family,
sepeda dengan keranjang di depan. Setelah melihat prospek penyewaan membaik,
Achmad Subirin kini menambah unit sepeda rentalnya khusus untuk anak-anak.
‘’Peminat sepeda anak-anak memang ada,’’ ujarnya.
Kalau belum terbiasa tandem perlu dipandu dulu |
Tarif sewa
untuk sepeda tandem Rp 25 ribu per jam, dan Rp 15 ribu untuk setengah jam.
Sedangkan sepeda single Rp 10 ribu.
Setiap penyewa harus menitipkan KTP-nya atau tanda pengenal lain. Setelah dicatat baru bisa memakai sepeda. ‘’Boleh juga
nitip handphone,’’tukasnya. Ia enggan
menyebutkan total omsetnya dalam sehari. Namun ia mengakui lumayan untuk nambah
belanja dapur.
Akrab dengan konsumen |
Bila
diperhatikan, tempat penyewaan milik Achmad Subirin ini terbilang ramai. Bahkan
terkadang harus kualahan memenuhi derasnya permintaan konsumen. Penyewa pun
sampai ngantri segala. Untuk mendukung promosi usaha ini, BGB mempunyai akun di
jejaring sosial seperti facebook dan twitter.
Setelah
Subirin sukses, kini muncul penyewaan sepeda lainnya di lokasi berbeda, dekat Tugu
Australia. Tapi masih di arena CFD.
Destinasi di Lapangan Merdeka ini memang membuka prospek jasa penyewaan sepeda
seperti ini. Ya biasalah, dimana ada peluang maka ramai-ramai menjemputnya. Hanya
saja, waktu jualnya relatif pendek. Yaitu dari pagi pukul 06.00 hingga batas
akhir CFD pukul 09.00 Wita. Bagaimana kalau hujan? Ya, otomatis bubar-lah. Dan
ini sungguh tak diharapkan.
Memperbaiki rantai putus |