Ratusan
pegiat mountain bike (MTB) empat kabupaten/kota kembali merajut silaturahmi
lewat kegiatan gowes bareng di Tanah Grogot, Kabupaten Paser.
Bikers tamu yang ambil bagian dari Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan
Banjarmasin. Mereka melahap rute menantang di perkebunan kelapa sawit.
RGC rehat di tengah perjalanan |
Panitia Gobar Gotaser (gowes bareng
grogot tana paser) menjamu sarapan pagi dengan kudapan ala tradisional, plus
minuman panas. Lumayan untuk menghangatkan perut. Ada juga hiburan elekton.
Sensasi di jembatan gantung |
Kemana rute gobar kali ini? Jarak
tempuhnya hanya 30an kilometer. Perpaduan trek onroad dan offroad.
Ketika bendera start diangkat, iring-iringan sepeda ini langsung melaju dipandu
petugas patwal Polres Paser Tanah Grogot.
Keringat mulai membasahi jersey
ketika para riders ini melahap trek offroad.
Mereka meretas jalur terbuka dari Desa Tanah Priuk, Desa Sangkuriman, Desa
Dami, SP II Suatang Ketebang, Suatang, hingga Pasir Balengkong.
Lintasan alam sepanjang jalan cukup
bersahabat. Artinya, tak ada lini ekstrem yang mengancam dan berisiko bagi
goweser. Bukit-bukit kecil pun asyik didaki. Begitu pula jalur single track-nya yang menantang
andrenalin para pegiat untuk bermain lincah.
Agar goweser tak lepas dari jalur
panitia menabur potongan kertas di sepanjang trek sebagai penanda. ‘’Tapi saya
sempat tersesat, dan harus kembali ke rute semula,’’ kata Supriyanto, goweser gaek dari
RGC Balikpapan.
Sekalipun tak ada medan lintasan
yang kelewat berat, rute gobar kali ini
cukup asyik. ‘’Single track-nya bagus
untuk latihan kecepatan dan kelenturan tubuh. Banyak kelokan yang memerlukan
keseimbangan,” komentar Ridwan, riders dari Mudhog Balikpapan.
Ratusan pesepeda ini mulai menoreh
sensasi ketika harus melantas jembatan sepanjang dua kilometer di pinggiran
sungai. Jembatan ulin setinggi 50 sentimeter dan lebar dua meter itu ketika
dilewati para goweser menimbulkan suara sangat berisik, karena susunan kepingan
papan terhentak roda sepeda. Riuh tapi tetap mengasikkan. Tak kalah sensasi
ketika iring-iringan pesepeda ini melewati jembatan gantung yang membelah
sungai.
Tetap semangat |
Langit pagi itu memang tidak
membiru. Sedikit tertutup kabut. Namun hamparan hijau sepanjang mata memandang
seakan memupuskan dehidrasi. Ouw, sayangnya ada pemandangan yang agak
merisaukan. Banyaknya pepohonan berbatang hitam bekas lahapan api. Apakah
akibat dibakar karena pembukaan lahan oleh warga, atau terbakar karena adanya hot spot. Entahlah. Yang pasti,
pohon-pohon nahas itu tercerabut dari kehidupannya. Aroma padang terbakar pun
begitu melekat.
Merayap di jembatan ulin |
Mendapati kondisi alam yang ada
semangat ratusan goweser tetap tak terpatahkan. Mereka selalu terpacu untuk
menyelesaikan adventure kali ini.
Terlepas dari berbagai hal tersebut, menurut beberapa goweser, rute offroad di Tana Paser ini sungguh
menyenangkan. Panitia pun sigap. Tim sweeper
tangguh. Nyaris tak ada goweser yang tercecer di gowes bareng 8 November 2015 itu.
Hujan sempat mendera rombongan di
saat melintas aspal mengarah destinasi akhir taman Putri Petung. Karena basah
lantai keramik taman seni itu menjadi licin. Beberapa pesepeda yang kurang
hati-hati pun tergelincir. Namun tak membuat cedera. Sampai di garis finis para
pegiat ini dijamu makan siang, dan hiburan musik.
Menurut
ketua panitia Hamid Hasyim, kegiatan yang didukung Bank Kaltim ini diikuti
sekitar 300 pesepeda. Di antaranya dari Pelangi Tanah Paser, Sadel Batu Kajang
(PT. Kideco Jaya Agung), LBC Longikis, BLubis Babulu, Waru Community, Penbic
Penajam, dan Pobic Penajam.
Ada
juga goweser dari PMBC Petung, RGC Balikpapan, Mud Hogs Balikpapan, Anugerah
Bike Balikpapan, KGB Balikpapapn, KTO Balikpapan, D Joss Balikpapan, Navy Blue
Balikpapan, dan Sapida Amuntai Com. Banjarmasin. (*)
Panitia Gotaser beri pelayanan terbaik |