Sahabat goweser
dua kota; Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU) kembali menggeber gowes
bareng. Rute menantang kali ini menyisir perpaduan trek perkebunan kelapa sawit,
dan pematang sawah di kawasan Gunung
Intan, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Siap-siap
memulai gowes bareng. |
Aktivitas
penghujung bulan itu sudah dimulai pukul tiga dinihari. Puluhan pegowes
Balikpapan loading sepeda
masing-masing, lalu bersiap untuk menyeberangi Teluk Balikpapan menuju dermaga
Penajam. Di pagi buta itu sebagian kecil menggunakan perahu kelotok dari
Pelabuhan Kampung Baru.
Sebagian
besar lagi memanfaatkan jasa feri penyeberangan di Pelabuhan Kariangau. Ada
yang membawa truck, pick up, double cabin,
hingga sepeda motor yang dilengkapi breaket sepeda.
Selama
menikmati penyeberangan via feri dimanfaatkan goweser untuk sekadar rehat memejamkan
mata. Selebihnya selintas mengobrol.
Letih tapi tetap semangat |
Pukul
6 pagi bubuhan goweser Balikpapan sudah menginjakkan kaki di Penajam. Dari
dermaga menuju lokasi acara di Babulu Darat sekira 50an kilometer. Kami tidak
memancal sepeda dari sini, tapi loading dengan kendaraan roda empat.
Setiba
di lokasi acara pegiat sepeda dari Balikpapan ini disambut hangat para sahabat
di Babulu. Di venue sudah tersedia menu sarapan pagi. Ada ubi-ubian, kacang
rebus, gorengan, wadai, susu, teh, hingga kopi panas yang langsung
menghangatkan perut kami yang sudah berjuang melawan dingin sejak pukul tiga
dinihari.
Pagi
yang cerah itu ada suguhan panggung kecil dengan dua penyanyi elekton Tunas
Harapan. Hiburan ringan yang berhasil mengusir kepenatan kami.
Tahap awal masih enerjk menggowes |
Para
penggila MTB pagi itu sudah berkumpul, siap dengan sepeda dan jersey kebanggaan
masing-masing komunitas. Tim tuan rumah Blubis sibuk mengatur acara. Mereka juga
mengundang komunitas satu daratan, yakni Penbic, Goweser Waru, Pobic, Gotaser,
PMBC, D Jos 148, Pobic, LBC, dan Pertamina MOR VI.
Sedangkan
dari Balikpapan ada Rabu Gowes Community (RGC) Kaltim Post, Komunitas Gowes
Balikpapan (KGB), Kawan Bike Shop (KBS), Mudhogs, Jetusi, Komunitas Tugu
Ostrali (KTO), A-Team, dan PGC.
Rehat
sejenak di kebun kelapa sawit
|
Memang
benar, hanya sekira satu kilometer dari titik awal menuju trek offroad rombongan pesepeda gunung ini
sudah dihadang tanjakan ‘’selamat datang’’. Ada yang tak mampu mendaki, lalu stuck di tengah jalan. Ini yang membuat iring-iringan
goweser menjadi terhenti. Gak perlu panik. Aksi tuntunbike pun tak terelakkan.
Namun
ada saja sebagian goweser lincah yang merangsak naik. Mereka semangat untuk berusaha
lolos ke atas bukit meninggalkan kawan-kawannya yang mendorong sepeda.
Tetap enjoy meski tuntunbike |
Ada
beberapa tanjakan serupa dan menukik dengan karakter permukaan tanah yang tak
rata mesti ditaklukkan puluhan goweser. Kondisi di lintasan ini memang
memerlukan teknikal mumpuni. Bukan itu saja, medan pasir putih yang membutuhkan
keseimbangan sempurna juga menghadang penggemar cross country ini.
Tuan rumah Blubis yang kompak |
Jalur
yang mengasikkan ketika puluhan pesepeda ini melintasi single track di pematang sawah nan luas. Ada suasana yang berbeda.
Udaranya juga segar. Beberapa penggila MTB di trek ini bebas memacu cepat
tunggangannya.
Kawasan
yang dilintasi gobar ini adalah desa Gunung Intan. Di sini memang tak ada
intan, tapi suasana pedesaan yang damai memberikan kami semangat untuk terus
mengayuh pedal. Sebagian goweser juga memanfaatkan pemandangan untuk
berselfiria.
Terima piagam dari panitia |
“Rute
gowes di Babulu mengasikkan. Kalau bisa buat jambore sepeda di sini,” ujar
Ridwan, goweser Balikpapan yang datang ke muster
point lebih awal. Ia bersama perwakilan komunitas lainnya naik ke panggung
menerima piagam kenangan dari ketua Blubis H Rahman Fauzi.
Komunitas Gowes Balikpapan (KGB) |
Usulan
jambore sepeda di Babulu disambut kawan-kawan Blubis. Sayangnya di kecamatan
ini dimaklumi tak ada tempat penginapan.
"Goweser tak perlu penginapan hotel, cukup tidur di tenda saja. Yang penting adalah gowesnya," ujar Yoyok, leader RGC Kaltim Post.
Para sahabat goweser mengaku puas dengan bersepeda bareng 30 Agustus 2015 itu, dan menilai ini adalah pelaksanaan gobar yang cukup berkesan. (*)
"Goweser tak perlu penginapan hotel, cukup tidur di tenda saja. Yang penting adalah gowesnya," ujar Yoyok, leader RGC Kaltim Post.
Para sahabat goweser mengaku puas dengan bersepeda bareng 30 Agustus 2015 itu, dan menilai ini adalah pelaksanaan gobar yang cukup berkesan. (*)
Komunitas Waru selalu aktif gobar |
LBC Longikis yang pantah menyerah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar