Trek
offroad Rabu Gowes Community (RGC) Kaltim Post kali ini tanpa diwarnai turunan curam
dan bukit-bukit ekstrem. Melainkan blusukan keluar masuk kampung, menelusuri
gang kecil, menelikung jalan setapak hingga menerabas ladang, lalu meniti
single track pematang. Bermula dari kota Balikpapan menuju pantai wisata
Ambalat, Kutai Kertanegara. Cross country sekira 100 Km yang cukup menguras
tenaga.
Suasana sepi di tengah tambak |
Pukul 06.30 Wita mereka mulai mancal sepeda, melalui Jalan Ruhuy Rahayu, kemudian menjajaki kawasan Her Sepinggan. Dari sini, penggila mountain bike ini melulu melintas jalan-jalan kecil di kawasan perumahan warga.
Bila biasanya menuju pantai Ambalat melewati rute full onroad beraspal, kali ini rombongan kecil tersebut mencoba trek yang berbeda dan penuh sensasi. Iring-iringan gowes dipandu Julak Yayan, pesepeda gaek Balikpapan yang rajin mengoleksi gelar jawara di kejuaraan MTB Race baik tingkat lokal dan nasional.
Menyebrangi sungai menuju tambak |
Mengubek-ubek di kawasan Kelurahan Sepinggan, Batakan, hingga Kelurahan Manggar, stamina sahabat goweser RGC ini tampak masih prima. Namun enam pegiat dipaksa ‘’menyerah’’ kembali ke kota lantaran persoalan waktu dan kendala teknis.
Menguji keseimbangan di batang pinang |
Rasanya manis. Lumayan untuk menghela dahaga. Semua goweser pun menyantap tanpa permisi.
Mesti antre satu persatu |
Rombongan RGC ini terasa agak lega ketika berada di
kawasan Kelurahan Manggar. Pasalnya, sempat mengaspal jalan raya. Rute onroad mulus
dilintasi sekira dua kilometer. Perjalanan blusukan keluar masuk perkampungan
ini seakan menghindari jalan besar.
Julak Yayan memimpin di pematang |
Dari pantai Manggar, mereka terus menyasak ke arah
matahari terbit. Kali ini melintasi situs budaya Makam Jepang yang juga menjadi
objek wisata lokal. Tak ada pilihan lain, tantangan kecil seperti jembatan
batang pohon pinang pun mesti dilalui. Perlu keseimbangan.
Kemudian arah keluar jalan raya Mulawarman menuju
kawasan penangkaran buaya di Kelurahan Teritip. Tak jauh dari sini kembali merangsak
masuk ke ladang sekitar pemukiman petani. Sampai di kawasan pesisir pantai ini surya
pagi mulai meninggi. Jersey masing-masing penggowes pun sudah basah merata
melekat di kulit tubuh.
Harus seimbang |
Tujuan berikutnya adalah kawasan tambak ikan di
Kelurahan Amborawang. Mereka sempat rehat beberapa saat mengusir dehidrasi, lalu
tancap gas lagi. Perlu menakar kesabaran ketika melintasi single track di pematang dan tanggul. Antar goweser tak perlu
saling menyalip. Harus fokus. Bila lepas kendali di jalur gili-gili ini langsung
nyebur ke air. Disinilah ketenangan teruji.
Di kawasan tersebut juga ada tambak kepiting soka. Sayangnya
ketika melintas tak tampak petani memetik panen. Suasana sepi dan lengang.
Hanya semilir angin berpadu terik matahari menyengat yang menyapa.
Tantangan mengasikkan bukan saja jalur tunggal
pematang, tapi juga rawa-rawa pepohonan nipah dan tanaman perdu yang tumbuh
liar di antara hutan mangrove. Ini mesti diterabas. Sekalipun aksi angkat sepeda
tak luput. Beruntung tak jauh dari medan berat ini rombongan singgah di
perkampungan untuk merapatkan barisan, kemudian membasahi tenggorokan dengan es
kelapa muda. Segar dan menyenangkan.
Makan cempedak mengusir dahaga |
Akhirnya iring-iringan ini tiba juga di ujung pantai
Ambalat. Tim menyisir pelan di pasir pantai dengan tenaga lelah tersisa. Ada
semangat menyapa ketika sampai di tempat tujuan, kemudian disambut rasa lega.
Acara selanjutnya mengisi perut di kedai pantai, ada gado-gado dan soto. Mereka
tampak tak sabar untuk memulihkan tenaga dengan asupan. Ada pula yang langsung
telentang lalu tertidur sesaat.
Mampir di Telaga Dub |
Melintasi persawahan |
Rombongan sempat berhenti di Telaga Dub yang masih
terletak di kawasan Ambalat, Kukar. Lalu menyisir sawah milik petani disana. Akhirnya
cross country jalur berbeda 19 April
2015 itu disudahi. Rombongan kembali ke kota melintas jalan raya Mulawarman
yang mesti diselesaikan sepanjang tiga puluh enam kilometer. Total perjalanan
kali ini hingga 90an kilometer. Namun mencapai
100 km bagi anggota rombongan yang menggowes dari rumah masing-masing. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar