Rabu Gowes
Community (RGC) Kaltim Post Balikpapan kembali meniti trek panjang. Kali ini
touring ke pantai wisata Tanah Merah, Kelurahan Tanjong Harapan, Kecamatan Samboja,
Kutai Kartanegara. Kumpulan komunitas pegiat sepeda gunung ini menaklukkan
tantangan dengan menempuh sekira 100an Km.
|
Udara
segar di sekitar Tanjong Harapan.
|
MINGGU (15/2) pagi
pukul 07.00 Wita bubuhan RGC sudah berkumpul di parkiran Ace Hardware, pusat perkakas
serba ada di Jalan Jenderal Sudirman. Ada 15 goweser siap-siap menjelajah ke
arah timur Balikpapan. Tujuannya adalah pantai wisata Tanah Merah di Kelurahan
Tanjong Harapan, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
|
Jalur offroad butuh endurance prima. |
Dari
belasan penunggang mountainbike (MTB) itu, ternyata hanya 10 goweser yang
menyelesaikan touring Balikpapan-Samboja pergi pulang. Selebihnya memutuskan kembali
saat pertengahan jalan lantaran terbentur waktu terkait urusan pribadi.
|
Trek becek perlu teknik |
Pagi
yang cerah mendukung perjalanan pegiat MTB ini. Mereka menelusuri puluhan
kilometer trek beraspal di Jalan
Sudirman-Jalan Marsma Iswahyudi-Jalan Mulawarman, hingga menapaki enam
kilometer jalan cor-coran di kawasan perkampungan warga pantai Ambalat (Amborawang Darat). Obyek
wisata ini merupakan perbatasan antara Balikpapan dan Kutai Kartanegara (Kukar).
|
Licin mesti hati-hati |
Dari
Ambalat inilah iring-iringan goweser menjelajahi trek offroad. Mereka menyisir jalan double
track di sekitar bukit-bukit kecil berpasir putih yang membelah di antara
bentang hutan savana. Tampak pula pemandangan bongkahan-bongkahan tanah dengan
lubang besar sisa galian penambangan pasir.
Perjalanan
lintas alam mengasikkan ini menyemangati rombongan kecil tersebut untuk segera
sampai di pantai Tanah Merah, Tanjong Harapan. Tak ada tantangan berat, kecuali
trek berpasir yang agak sulit digowes. Sebagian pesepeda tuntunbike, selebihnya
memaksa melibas trek pasir basah sisa hujan. Memancal di medan seperti ini
tentu memerlukan energi lebih, pasalnya kedua roda sepeda sedikit terbenam air.
|
Melintasi single track di lereng pasir |
Selain tenaga dan keseimbangan prima, penggowes juga butuh kesabaran ekstra.
Di
kawasan ini sebelumnya banyak masyarakat menambang pasir kuarsa atau pasir
silika yang diperuntukkan material pembangunan, atau keperluan sandblasting untuk pembersihan kerak
karat.
Melewati
jalur berpasir ini ternyata berisiko juga. Butiran pasir basah itu merekat di
rantai, crank, dan sprocket. Kayuhan sepeda akhirnya diiringi suara gerisik
yang tak nyaman, dan hal ini ditengarai bisa membuat rantai cepat haus.
|
Mendaki hutan dan padang savana . |
Setiba
di pantai Tanah Merah, pegiat sepeda ini langsung membersihkan sepeda
masing-masing. Saat rehat rombongan RGC juga sempat berjumpa dengan tim MTB
dari Senipah, dan makan siang bareng di salah satu kedai di pantai wisata
tersebut. Ditemani sepoi angin pantai, mereka menyantap Bakso dan Soto Banjar.
Lumayan untuk menambah tenaga.
|
Antri lewati jembatan ulin |
Untuk
menghindari risiko kerusakan sepeda lantaran medan berpasir tadi, akhirnya
rombongan kecil ini memutuskan kembali ke Balikpapan melalui jalur onroad alias
beraspal.
Menempuh
puluhan kilometer dari Samboja dengan menaklukkan
beberapa tanjakan, bubuhan RGC yang sempat diterpa dehidrasi ini baru tiba di
Balikpapan ketika matahari sudah meninggi.
|
RGC dan kawan-kawan MTB dari
Senipah |
Mereka pun langsung menghadiri
undangan santap siang di Kawan Bike Shop (KBS) Sepinggan yang kebetulan sedang
ada hajatan. Sekaligus ‘’opname’’ empat sepeda yang perlu dioprek-oprek
lantasan trouble. Di KBS ada hidangan
makan berat dan pemupus dahaga. Lega juga. (*)
|
Penulis di gerbang Tanjong Harapan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar