Jumat, 20 Februari 2015

Melumat Bukit Karet Penajam

 Setelah menggasak trek hijau menantang di kawasan Balikpapan Timur akhir Desember dan awal Januari lalu, bubuhan Rabu Gowes Community (RGC) Kaltim Post kembali menggeber jalur offroad di perkebunan karet dan kelapa sawit. Rute seksi kali ini berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Setelah sarapan siap-siap gowes bareng
BERSEPEDA bareng dipatok Minggu, 25 Januari lalu. Para sahabat goweser ini memancal sepeda dari kediaman masing-masing untuk berkumpul di pelabuhan Kelotok Kampung Baru, pagi pukul 06.30 Wita. 

Ada 25 pesepeda. Kami hanya menggunakan carteran satu kapal kayu untuk limabelas menit menyeberangi Teluk Balikpapan, tujuan pelabuhan Penajam.


Berdoa bersama sebelum menantang offroad
Gowes sekira 4 Km dari pelabuhan, kami berjumpa kawan-kawan pegiat MTB Penajam yang sebagian tergabung di Penbic (Penajam Bike Community). 

Kami dijamu sarapan kue tradisional dan teh hangat. Setelah berdoa bersama, rombongan dikoordinir leader RGC Yoyok Prihandoyo berjumlah 35 goweser ini pun mulai beriringan memancal sepeda menuju jalur offroad. Rekan Penbic-lah yang memandu rute.

Memasuki kawasan kebun karet
Lintasan double track yang kami jajaki adalah kawasan perkebunan karet. Suasananya mirip perkebunan  di Kabupaten Tabalong, Kalsel, ketika kami meramaikan event cross country HUT ke-47 Tabalong November lalu. Hanya saja, pelintasan sekitar perkebunan milik perusahaan swasta yang kami lalui jauh lebih tertata. Lebih mulus. Obstacle pun tak sebanyak ketika di Tabalong.

Turun naik bukit juga mewarnai touring kami kali ini.  Beberapa tanjakan menantang dilumat penggila sepeda gunung tersebut dengan sempurna. Rombongan sempat beberapa kali rehat sembari menunggu sejumlah pesepeda yang membuntut di belakang iring-iringan.

Lewati jembatan Penajam menuju pelabuhan
Tak banyak tantangan ekstrem. Hanya rintangan kecil seperti sungai dan downhill curam yang membutuhkan teknikal, lantaran permukaan tanah licin habis hujan. 

Ada juga trek menurun yang tak rata, karena obstabcle alam yang terbentuk dari sisa gerusan air. Selebihnya jalur single track padang ilalang dan perkebunan kelapa sawit.

Bersyukurlah tanah sepanjang jalur yang kami lalui basah memadat. Kalau tidak, pegiat MTB ini bakal dihadang trek pasir kering yang agak sulit digowes. Namun secara keseluruhan lintasan di perkebunan ini sungguh mengasikkan. “Bisa dijadikan trek untuk event cross country,” ujar Doddy Christian yang aktif memandu rombongan paling depan.
Rehat sembari menunggu yang lain

Bagi dua kawan kami di RGC, Sugianto Untung dan Anshari kawasan tersebut sungguh tak asing. Pasalnya, kedua warga Balikpapan ini sehari-harinya bekerja di PPU. “Sebagian jalan sudah pernah kami lewati,” ujar Untung yang diamini Anshari.

Jalur offroad yang lumayan menguras energi ini sempat membuat beberapa newbie di RGC keteteran. “Rasanya saya sudah gak kuat lagi,” ujar Ridwan, junior RGC yang nyaris pingsan dan diserang kram kaki saat menjelajah puluhan kilometer di perkebunan hijau tersebut.

Rintangan sungai kecil
Perjalanan rombongan RGC dan Penbic ini sempat tersendat beberapa waktu lantaran salah satu goweser mengalami trouble. “Anting RD sepeda Pak Umar patah,” ujar Herson Acun mengabarkan. Setelah dioprek-oprek goweser gaek Sanuri menjadi single gear, akhirnya sepeda pun kembali berfungsi.

“Ya beginilah rasanya pakai single gear, genjot sepeda gak bisa cepat,” ujar Umar yang juga manager IT Kaltim Post Balikpapan. Untuk mempercepat iring-iringan, Sanuri melakukan aksi tandem, alias mem-push sepeda Umar dari belakang.
Dari Tanjung Jumlai menuju Nipah Nipah

Tujuan utama rombongan ini adalah pantai wisata Tanjung Jumlai. Setelah rehat makan siang dan bercengkerama, tim gowes yang sempat dihalau hujan ini kembali memacu sepeda masing-masing tujuan pelabuhan Penajam. Rute yang ditempuh melulu onroad, alias jalur beraspal.

Kami berpisah dengan kawan-kawan goweser PPU di Km 4, dan selanjutnya dijamu oleh keluarga Jaejae, anggota RGC, di Km 1 untuk menyantap buah durian, rambutan, dan jagung rebus. Sambutan hangat yang bersahaja.

Menyebrang ke Balikpapan dengan klotok
Kami kembali menyeberang dengan kapal kelotok ke pelabuhan Kampung Baru ketika hari menjelang sore. Setiba di Balikpapan masing-masing goweser langsung mengayuh sepeda masing-masing. Total perjalanan gowes persahabatan kali ini plus minus 100 Km. (yas@kaltimpost.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar