Perpaduan
lintasan perbukitan dan single track pada perkebunan kelapa sawit dan karet menjadi
suasana yang kental pada gowes bareng (gobar) garapan PMBC (PPU Mountain Bike
Community). Sejumlah klub sepeda ambil bagian melumat trek menantang yang
membentang di Petung.
|
Bersiap start di lapangan Petung |
GOBAR kali ini mengambil
lokasi di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara
(PPU). Bukan saja diikuti pesepeda tuan rumah, tapi juga goweser tamu asal Balikpapan.
Ratusan peserta dari sejumlah klub mountain
bike ambil bagian, seperti Rabu Gowes Community (RGC) Kaltim Post, Mudhog,
A-Team, KGB, Jetusi, KTO, Anugerah, Oilcity Sapidaan dan Pertamina Goweser
Community. Sementara goweser Benuo Taka ada Penbic, Blubis, Gowar, LBC dan
Gotaser dari Tanah Grogot.
|
Mengawali jalur onroad |
Untuk
menuju Petung, kami pesepeda dari Balikpapan harus menyeberangi Teluk
Balikpapan. Ada yang menggunakan jasa perahu kelotok dari Demaga Kampung Baru,
dan ada pula yang menggunakan penyeberangan feri dari Dermaga Kariangau.
Pagi
pukul 05.00 Wita bubuhan pegiat MTB
Kota Minyak ini sudah bergerak. ‘’Subuh kami sudah gowes dari rumah menuju
pelabuhan Kampung Baru,’’ ujar Bandono dari RGC.
Sembari
menunggu kedatangan sahabat goweser lainnya, kami menyeruput kopi hangat di
kedai dermaga. Belum banyak aktivitas di pelabuhan rakyat itu. Hanya cahaya
sunrise di garis laut menemani. Sekian menit kemudian mesin kelotok pun
berbunyi, lantas kami menyeberang ke Penajam dengan transportasi tradisional yang
memang kami charter Rp 200 ribu untuk satu kali trip.
|
Blusukan masuk perkampungan |
Setiba
di Dermaga Penajam surya mulai terangi pagi. Tanpa tergesa-gesa kami langsung bersemangat
memancal sepeda masing-masing menuju muster
point lapangan Petung. Jaraknya sekira 18 Km.
Minggu
pagi itu cuaca cerah. Meskipun sehari sebelumnya wilayah selatan Kaltim ini
diguyur hujan merata. Ratusan peserta sudah berkumpul di lapangan Petung untuk persiapan
gowes bareng. Panitia PMBC menyediakan sarapan pagi menu jajanan pasar. Ada pelengkap
kopi dan teh panas. Lumayan untuk menghangatkan perut.
|
Menantang angin di padang ilalang |
Rute
yang ditempuh pagi itu diawali trek beraspal sekira 3 kilometer. Setelahnya lebih
banyak lintasan offroad. Meskipun menyita
enerji gobar kali ini cukup menyenangkan. Beberapa trek menantang mesti ditakkukkan
para goweser tanpa ragu. Bukit-bukit kecil yang menukik, dan jalur single track yang membutuhkan skill
menjadi tantangan tersendiri. Mereka berselancar lincah di sejumlah jalur
kelokan di antara pepohonan kelapa sawit. Tapi ada saja goweser yang
terperosok.
Syukurnya
matahari pagi tak begitu menyengat. Rimbun perkebunan karet setidaknya juga menjadi
penghibur goweser. Melantas trek tunggal di tengah sebentang sabana yang
dipadati ilalang juga mengundang ceria. Beberapa peserta memanfaatkan rehat di
kawasan ini. Selebihnya pemandangan hijau nan luas di perkebunan kelapa sawit
yang lumayan menyejukkan mata, serta ladang milik penduduk dan bentangan huma.
|
Semangat saling kejar |
Trek
lintas alam di Petung memang tak melulu landai, ada pula beberapa tanjakan
menantang yang memaksa keringat mengucur deras. Pada bukit-bukit tak bersahabat
ini memaksa goweser menyerah untuk tuntunbike.
Lintasan
lainnya yang cukup menantang ketika melewati anak sungai. Ada sebagian pegiat
sepeda yang berhasil melintasi, namun lebih banyak yang memikul sepeda. Malah
sejumlah peserta memanfaatkan air bening yang mengalir itu bersenang-senang mandi
dan mencuci sepeda. “Airnya segar banget,” tukas Desta yang nyemplung mandi di
sungai tak dalam itu.
Tantangan
etape terakhir yang lumayan membutuhkan kesabaran ketika harus melewati double track bebatuan sekira dua
kilometer. Di sini butuh ketahanan fisik prima, terutama saat fokus pengendalian
handle bar. Padahal sebagian besar
enerji goweser sudah terkuras.
|
Rehat di padang sabana |
Pegiat
MTB dari Mudhog dengan jersey kuning rata-rata tiba lebih awal di garis finis, kemudian
disusul sahabat-sahabat dari Penbic, KGB, RGC, dan Jetusi. Sampai digaris finis
kami disambut hiburan electone.
Sebagian
besar peserta mengakui, dari sejumlah aktivitas gowes offroad yang pernah digeber di PPU sepanjang tahun 2015, trek alam
di kawasan Kecamatan Petung ini bisa menjadi pilihan untuk lokasi kegiatan
jambore sepeda gunung. Setidaknya pendapat ini yang dikemukakan bubuhan MTB dari Balikpapan.
|
Tantangan lintasi sungai |
‘’Jalurnya
sangat menantang,” ujar Yoyok Prihandoyo, leader RGC yang ambil bagian di gobar
PMBC. ‘’Beberapa single track-nya juga
membutuhkan teknik yang baik,” timpal Ridwan dari klub Mudhog.
Jarak
lintasan yang dilalui ratusan goweser di Petung ini tak seberapa jauh, hanya
sekira 30an kilometer. Namun terasa lebih panjang bagi goweser Balikpapan,
karena mereka mengayuh sepeda pulang-pergi dari rumah masing-masing menuju
Petung.
Setelah
rehat dan makan siang dengan menu lalapan, kami sudahi gobar yang cukup
mengesankan ini. Meskipun terasa lelah, keakraban antara goweser PPU dan
Balikpapan tetap mewarnai gobar pada pekan kedua Desember lalu itu. Sukses
untuk PMBC. (*)
|
Searah jarum jam: Panitia Gotaser, KGB, Gowar, Blubis, A-Team dan RGC |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar