|
Start di Rodalink Jl Ruhuy Rahayu Balikpapan |
Rabu Gowes
Community (RGC) kembali menjajal rute menantang. Bersepeda bareng sesama komunitas
prakarsa Kaltim Post ini diikuti sekira 60 goweser dan melahap 12 tanjakan penguras
enerji. Giliran Rodalink, Jl Ruhui Rahayu Balikpapan menjadi host acara
mingguan tersebut.
CUACA
cerah. Namun sinar matahari sore itu agak menyengat. Panasnya menembus jersey.
Belum gowes, bubuhan pegiat MTB ini sudah dibalut keringat. Kondisi ini tentu
saja baik untuk warming up olahraga sore. Apalagi gowes beramai-ramai yang
menyenangkan, lantaran bertemu lagi sesama penggemar sepeda gunung Balikpapan.
|
Gowes bareng sore menyenangkan |
Beberapa
komunitas kembali mencatatkan kehadirannya di RGC pekan pertama Maret ini,
seperti Bike Bike Saja (BBS), A-Team, Buster Bike, Hobic, Rabu Gowes, Le Grandeur,
Permata Bank, Mudhog, Astra Gowes Community (AGC) dan Blue Bike Community
(BBC).
Rute
yang ditempuh goweser sore itu lumayan panjang. Start pukul 17.00 Wita dari
depan toko sepeda Rodalink Jl Ruhuy Rahayu. Ke arah kiri menuju traffic light
Perumahan Balikpapan Baru, lalu belok ke kanan Jl MT Haryono. Tanjakan awal
yang “wajib” dilewati adalah depan Gedung Raffles, sebelum perumahan Daun Village.
Lumayan ngos-ngosan, tapi tak perlu dipaksakan. Ini baru loading awal.
|
Ancah memimpin tanjakan di Kutai Hills |
Selanjutnya
tanjakan kedua arah ke perumahan Wika. Hm, ini lebih curam dan panjang. Satu
persatu pesepeda melewatinya dengan baik. Tapi sudah ada yang mulai tuntunbike.
Lagi-lagi tak masalah.
Saling
tunggu, kemudian melanjutkan perjalanan ke kiri gerbang perumahan Wika, hingga
menelusuri aspal mendaki dan berkelok menuju lintasan paving block depan cluster
Kutai Hills.
Seterusnya adalah tantangan keempat, yaitu tanjakan curam ke arah Jl Indrakilla,
yang merupakan pintu masuk kompleks Kutai Hills, Wika. Tak semua penggila MTB
ini mulus melewati jalan cor-coran semen itu. Yang terbiasa full speed tentu bukanlah
rintangan.
|
Tanjakan menikung, gak kuat tuntunbike |
Sesungguhnya
dengan kecepatan sedang dan crank medium, jalan meninggi ini dapat dilalui
asalkan sabar, kecepatan kayuh disesuaikan
dengan turun naik nafas. Memang tak perlu tergesa-gesa, yang penting
sampai ke puncak. Jack Baronet termasuk yang stabil menapaki tanjakan ini.
Sedangkan
goweser dengan tunggangan fullsus agak ekstra menguras tenaga bila melintas
pendakian ini.
Setelah
mengentaskan tanjakan dasyat itu, iring-iringan penghobi sepeda gunung ini
menelusuri Jl Indrakila. Mulai tampak kalau power sebagian goweser mulai
kedodoran. Semua berjalan santai sembari
mengatur nafas.
|
Menerobos offroad di belakang Uniba |
Rute
selanjutnya adalah melewati pematang di sekitar sirkuit balap MTB milik BKV. Di
setapak single track tersebut goweser harus toleransi dan antre satu persatu. Ini
juga untuk menghindari trek licin, khawatir bila terpeleset nyemplung parit. Genjotan
pedal pun agak melemah. Konsentrasi dan sangat hati-hati.
Berjalan
pelan melewati perumahan warga dan tembus ke Jl AMD, akses menuju Jl Sungai
Ampal. Sekira limapuluh meter kemudian sedikit menanjak, menukik ke arah kiri
menelusuri setapak agak becek, lantas mencicipi tanjakan lagi ke arah Jl Beler.
Di titik ini sebagian besar peserta mulai terlihat kehabisan enerji, lalu
“tekun” mendorong sepedanya.
|
Tanjakan menuju kampus Uniba |
Perlu
rehat sejenak, tapi tak masalah bagi yang masih stabil. Sebab setelah itu jalan
menurun sepanjang Beller menuju MT Haryono (Dam), lumayan bisa untuk cooling-down.
Para
goweser ini melanjutkan ke trek berikutnya, sekitar perumahan TNI tembus ke
Universitas Balikpapan (Uniba) Jl Pupuk Raya. Ada lagi tanjakan menyambut, tapi
tetap saja tak mematahkan semangat bubuhan pecandu MTB ini. Malah sebagian pegiat
sprint. Oalah edan!
Dari
halaman kampus Uniba mereka menggenjot sepeda ke arah perumahan Kantor Pos,
Bukit Damai Sentosa, dan tembus kembali ke MT Haryono. Iring-iringan pesepeda
ini terasa mulai melambat. Rata-rata kecepatannya 10 Km per jam.
|
Lewati semak di Sungai Ampal |
Hingga
di simpangan Jl MT Haryono Dalam, rombongan peserta terbagi dua. Ada yang lurus
untuk menikmati tiga tanjakan, yakni depan SPBU, dekat traffic light perempatan
Balikpapan Baru, kemudian tanjakan merayap ke Jl Ruhuy Rahayu. Setelah itu
berakhir di Rodalink. Rombongan awal ini dipimpin leader RGC Yoyok, Doddy dan
Ancah.
Sedangkan
rombongan lainnya berada di belakang dipandu Misransyah. Mereka memilih Jl MT
Haryono Dalam, kemudian offroad jalan setapak Bete-bete, lantas tembus ke
tanjakan “sadis” di belakang Tupperware. Di bukit ini tak sedikit peserta yang
kehilangan traksi, lalu drop. Tak punya pilihan. Akhirnya menuntun sepeda
masing-masing. Yang masih kuat bertahan silakan melanjutkan kayuhannya. Meski
perlahan tapi mulus hingga ke titik finish di Rodalink.
|
Arman dan Anshari jelang finish |
“Beberapa
goweser sudah kelelahan saat menanjak di samping Tupperware, akhirnya stop gak
mau memaksakan,” ujar Bambang Setyono,Direktur Percetakan Duta Manuntung.
Gowes
Rabu kali ini lumayan memeras tenaga, sekira 20 Km terlewati. Hampir rata-rata jersey
peserta kuyup oleh keringat. Meski begitu, RGC tetap mengasikkan serta
menantang. Setibanya peserta disambut dengan minuman hangat, dan kolak pisang.
Rasa letih serasa hilang ketika anggota RGC saling diskusi trek perjalan,
sembari diwarnai canda.
|
Leader Yoyok masuk keluar kampung |
Rabu
petang 5 Maret 2014 itu Rodalink juga memberikan diskon hingga 50 persen untuk
produk tertentu merek Polygon, seperti jersey, helm dan sarung tangan. Kerabat
RGC pun memanfaatkan kesempatan tersebut. GM Le Grandeur Dicke Indrayana
termasuk yang tak mau tertinggal belanja dengan kartu member-nya.
(*)